
Kisah nyata dari sebuah masjid di Yaman – dan semua orang yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak.
Syekh Abu Imad meriwayatkan:
Seorang pria meninggal dunia di lingkungan kami, dan setelah pemakaman, keranda yang biasa digunakan untuk membawanya ditinggalkan di luar masjid semalaman.
Sekitar pukul 03.30 dini hari, seseorang datang untuk salat tetapi mendapati masjid terkunci. Saat itu cuaca sangat dingin, jadi ketika ia melihat keranda tertutup selimut, ia naik ke dalam keranda tersebut, mengambil kasur, dan tertidur di dalamnya.
Setengah jam kemudian, pengurus masjid datang, melihat keranda, dan mengira jenazah telah dibawa untuk salat jenazah.
Ketika orang-orang datang untuk salat Subuh, mereka membantu meletakkan keranda di dekat mihrab, dan semua orang berbaris untuk salat, setengah mengantuk.
Pada rakaat kedua, keranda tiba-tiba mulai bergerak-gerak. Keterkejutan menyebar ke seluruh barisan ketika pria di dalamnya terbangun, mengangkat kain penutupnya, dan dengan tenang bertanya:
“Apakah kamu sudah salat Subuh?!”
Kekacauan pun terjadi. Orang-orang berlarian tanpa alas kaki, ada yang jatuh ke kolam wudhu, ada yang menabrak dinding karena panik, dan bahkan sang imam pun pingsan. Masjid pun kosong dalam hitungan detik.
Bahkan pria yang ada di dalam keranda jenazah ikut berlari keluar bersama mereka, dia berteriak:
“Apa yang terjadi?
Apakah ini Hari Kiamat?”
Dan ketika orang-orang melihat si pria dalam keranda berlari di belakang mereka, mereka pun berlari lebih cepat lagi.
Ia terus berteriak, “Kenapa kalian tidak membangunkanku untuk salat Subuh?!” tanpa menyadari bahwa dia sendirilah penyebab semua orang berlarian.
Sumber:
@dakwahindonesia @kisahislami

One day, there was a street singer standing up in front of the neighbor’s house. While he was playing his guitar, he sang an old song with the title “Renungkanlah” from M. Mashabi convidently.
Nilai-nilai moderasi beragama akan senantiasa terus digali dan dikembangkan. Dalam kajian ini nilai-nilai moderasi beragama ditinjau berdasarkan kerangka berpikir Capaian Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model study pustaka atau library research.






Users Today : 37
Users Yesterday : 39
This Month : 1437
This Year : 24917
Total Users : 72829
Views Today : 44
Total views : 137254
Who's Online : 1